Powered By Blogger

Rabu, 02 Desember 2020

Aku harap jika ayah dapat mendengarku, aku ingin mengatakan bahwa aku sangat merindukan kehadiranmu

Aku bisa membayangkan Saat aku terlahir kedunia, dirimu seketika menjadi lelaki pertama yang aku kenal.


Ayah, Begitulah aku memanggilmu sejak saat itu hingga kini dan bahkan selamanya. Dirimu adalah lelaki pertama yang aku kenal begitu raga lemah ini tiba di dunia. Bersama ibu, kita sungguh menjalani kehidupan yang bahagia seperti kisah negeri dongeng. Tinggal di sawah, piara bebek,  jaring ikan, pasang perangkap burung dan ada banyak hal lain yang tentu hanya anakmu yang tau semuanya

Mungkin Pelukan hangat guna menenangkan tangisku, kecup manja yang terkadang membuatku geli, hingga jemari kekarmu yang selalu ada untuk menggelitiki tubuh mungil bayimu ini tak pernah luput mengiringi setiap langkah awal kehidupanku. Ayah aku yakin dirimu adalah satu-satunya lelaki yang takkan pernah membiarkanku terluka sedikitpun.

Larutnya malam bukanlah alasanmu untuk tidak membuatku tersenyum.
Seiring berjalannya waktu aku tumbuh semakin besar, dirimu semakin terpacu untuk mencari nafkah lebih gencar demi memenuhi segala kebutuhan serta keinginan malaikat kecilmu yang nakal ini.

Aku yakin semua yang engkau lakukan adalah yang terbaik untuk kami, meskipun telah banyak waktumu tersita untuk pekerjaan, berkelumit dengan sejumlah tekanan, hingga hari-hari penuh peluh yang kau lewati, namun tak pernah sekalipun engkau tampakkan dan keluhkan segala yang dirasa.

Kepulanganmu saat larut malam selalu kutunggu dan kunanti, kepulanganmu yang kadangkala disertai sebungkus makanan ringan atau mainan selalu mampu membuatku tersenyum. Namun ayah, sesungguhnya kepulanganmu dengan selamat disertai ukiran senyum bibirmu lah yang selalu aku nantikan setiap harinya.

Hingga tiba saatnya semua berubah. Ayah engkau berusaha begitu keras.

Tak pernah ada manusia yang ingin sakit. Begitupun aku, namun semua yang kau lakukan begitu keras ayah. Saat tubuhmu yang dulu gagah perkasa kini ambruk di gergoti penyakit, hatiku tak sanggup menerima segala kesedihan dan kecemasan ini. Laksana mendapat tamparan keras yang bertubi-tubi, ayah maafkan diriku yang tak mampu menjagamu dengan baik.

Aku ingin engkau selalu sehat ayah, hari ini, besok, tahun depan dan selamanya. Aku ingin ayah selalu ada untukku dengan tubuh yang tetap sehat, untuk menyaksikan saat aku sukses ataupun saat aku akan menikah kelak. Ayah, kutahu dirimu adalah sosok yang tangguh dan selalu bisa menghadapi segalanya, bahkan engkau lebih kuat dibandingkan para super hero dalam dongeng. Ayah, teruslah berjuang untuk sehat! Setangguh apapun karang, akhirnya runtuh pula. Jika tuhan akhirnya memiliki rencana yang lebih indah untukmu, kucoba ikhlas.

Waktu kebersamaan ini terasa begitu singkat ayah. Rasanya baru kemarin raga ini terlelap dipangkuanmu. Namun kini ternyata tuhan ingin mengambilmu dari pelukku dan ibu lebih cepat. Aku sadar bahwa tuhan jauh lebih menyayangimu dari kami maupun ibu, Tuhan mempunyai rencana yang lebih indah untuk mu.

Ayah, selamat jalan, kami ikhlas melepasmu terbang menuju pangkuan sang khalik. Namun izinkan aku menangis sekejap untuk bisa mengenangmu dengan lebih tegar selamanya. Ayah, kami dan ibu akan selalu menyanyangimu.

Aku akan menjadi pribadi yang tangguh sepertimu agar bisa menjaga ibu selalu.
Sepeninggalmu, aku berusaha untuk menjadi teman hidup terbaik bagi ibu. Aku dan ibu harus saling berpegangan dan berangkulan untuk meneruskan jalan kehidupan walau kini tanpamu.

Keadaan membuatku dan ibu terus belajar mengenai makna kehidupan serta mengambil hikmah dari setiap hal manis maupun hal pahit yang dialami. Kini kami sudah jauh lebih tenang.

Ayah percayalah malaikat kecilmu dan pangeranmu kini telah tumbuh menjadi pribadi tangguh lebih dari yang kau bayangkan. Dan lihatlah saat ini sudah menjadi ayah untuk cucumu baqir, setiap anakmu mengecup cucumu terbayang seolah ini yang ayah lakukan padaku di masa lalu, setiap sentuhanku pada cucumu seolah sentuhanmu padaku, apa saja yang ku lakukan pada cucumu seolah itu yang ayah lakukan padaku..  Setiap menatap cucumu seolah ayah sedang menatapku.. Dan banyak hal yang ingin aku sampaikan, semoga Allah menyampaikan semua dalam setiap do'aku

Sayangnya cucumu tidak pernah bertemu kakek ynag selalu menjadi ayah terbaik untuk ayahnya. Tapi inshaAllah anakmu merekam semua hal terbaik yang ayah bagi dan akan aku sampaikan kepada cucumu pula.

Seumur hidup hanya sekali saja ayah memarahiku, kadang ada hal yang menurutku harusnya ayah marah, ayah melakukan dengan cara yang lemah lembut, sampai kadang tidak bangun subuhpun ayah tidak memarahiku.. Hanya dengan cara memberi contoh kepadaku..

Engkau begitu sabar dengan kata-kata orang, orang terlalu sabar dengan kata mereka, yang aku tidak bisa menerima apapun kata-kata yang merendahkan ayah, ayah terlalu sabar untuk banyak orang dan mungkin demikianlah sikapmu sebagai guru, contoh teladan untuk banyak murid dan khususnya untukku. Tapi anakmu tidak sesabar itu ayah maafkan anakmu.. 

Maafkan juga anakmu belum sempat membuatmu bangga karena belum bisa sukses seperti yang ayah mahukan, maaf anakmu yang terlalu egois dengan segala kemauannya.. 

Anakmu keras kepala ayah tapi dan mungkin ayah tahu anakmu adalah yang paling mencintaimu, menyayangimu lebih dari anak-anakmu yang lain.. Ayah aku bangga padamu dengan segala hal yang ada pada ayah sampai aku malu sama ayah.. 

Namun kala itu ayah dan anak serasa jarak karena jarang berbicara, berbeda pendapat, dan terkhusus anakmu ini sekali lagi keras kepala, dan punya kemauan sendiri yang mungkin tidak jelas... Semoga ayah tetap bangga padaku ayah terlepas tidak sukses menjadi yang ayah mahukan..

Walaupun engkau telah di dimensi berbeda do'akan anakmu ayah semoga menjadi pribadi yang baik, menjadi seperti dirimu untuk cucumu.. Ayah tahu apa yang anakmu rasakan dan pendam.. 

Maafkan segala kesalah anakmu ayah, maafkan kalo mengecewakanmu ayah.. Maaf jika pernah membuatmu malu ayah.... 

Kini hanya do'a menjadi satu-satunya alat komunikasi denganmu, aku percayaTuhan maha mendengar. Ayah alau ragamu tak lagi di sisi, walau kita tidak lagi berpijak pada bumi yang sama, dan walau kini kita telah berbeda dimensi, aku percaya di suatu tempat sana doa dan harapan tulus kami akan selalu sampai padamu melalui Tuhan.

Bapak tetaplah tersenyum di pangkuanNya. Tunggulah kami yang kini sedang mengantri untuk menjadi sepertimu, menanti panggilan itu karena sesungguhnya yang berjiwa pasti akan merasakan pergi. Semoga kita bisa dipertemukan lagi di surgaNya.

Senin, 20 April 2020

SYARAT WAJEB SAH PUASA


Bagi geutanyoe ureung iseulam
Balegh berakal kön ureung gila
Na kemampuan neubri lé tuhan[1]
Wajeb hai rakan tanyoe puasa

Peut boh peukara jinoe lôn nazham
Ingat hai abang syarat puasa
Pertama ta niet rasul sabdakan
Mandum amalan niat bèk lupa

Dua peuji’oh Jimak hai rakan
Istimna’ taulan bèk cuba-cuba
Keluar mani deungon sentuhan
Bateue hai taulan puasa hamba

Bèk saja muntah keulhèe lôn nazham
Peutheun hai rakan bèk saja-saja
Keupeut ta jaga rongga hai insan
Bèk tamong keunan meusapue benda

Rongga terbuka ulôn maksudkan
Lagè tamselan bathen telinga
Tanyoeng bak guree ngak beutoi paham
Dalam amalan ileume beuna

(Bedasarkan Matan Taqrib Abi Syuja', Kitab al-Muqaddimah al-Hazramiyah beserta syarahnya, al-Manhajul Qawiem. Pada Kitabush Shiyam. dan al-Iqna' al-Hijawi)

NYANG HAK TEURIMONG ZAKET

Seunef yang lapan neukheun lam Quran
Nyang keuh hai rakan nyang hak terima
Yang keu phon fakir sedeh that rakan
Dua hai taulan miskin geu nama

Nyang keu lhèe ame sibok hai rakan
ureung pilihan lantik lé raja
yang keupeut kafé tamong iseulam
Muallaf  taulan lemah imannya

Keu limong riqab lamit mukatab
Harta dihajat untuk merdeka
Keu nam si gharim utang meukumat
Yang muprang jihad tujoh ta kira

Si Ibnu sabi teuma keu lapan
Nyang tinggai taulan safir geu mula
Atau geulewat u gampoeng pulan
Nibak gampong nyan zakeut terima

(Bedasarkan al-Iqna' al-Hijawi) 

ZAKET FITRAH

Meuban jitamong malam lebaran
Fitrah hai rakan wajeb bak gata
bak urueng mampu na kelebihan
jak jok hai rakan peusuci harta[1]

makanan pokok ghalib di nanggroe
nyankeuh hai adoe keu fitrah gata[2]
dua aree breuh bak surah tanyoe
bacut han sampoe meunan ta kira[3]


[1] Berdasarkan al-Minhaj 
[2] Berdasarkan al-Minhaj 
[3] Maksudnya sedikit tidak sampai dua bambu. Menurut hasil mubahasah di MUDI Mesjid Raya, ukurannya ialah 3,456 liter atau 1,728 bambu atau 2,7648 kg.

ZAKET TIJARAH

Meunyoe ka trôh thon seureuta nisab
Allah yue zakat tijarah gata[1]
Barang lam keude mandum ta hisab
Laba pih meuhat beuna ta kira[2]

Meuyoe troh nisab lagè bak naqad[3]
Zakeut ka meuhat wajeb bak gata
Ka super peut plôh peuteubit zakat
Beudoh jak intat keu mustahiqnya


[1] Imam an-Nawawi dalam al-Minhaj berkata “syarat zakat tijarah sampai tahun dan nisab yang dii’tibarkan pada akhir tahun” 
[2] Berkata Imam an-Nawawi dalam al-Minhaj “ويضم الربح، إلى الأصل في الحول إن لم ينض 
[3] Jika yang jadi modal tijarah adalah Naqad (emas atau perak) maka pada akhir tahun dihargakan dengan naqad juga yang nisab’a sudah kami jelaskan diatas. Jika modal tijarah adalah mata benda selain naqad maka dihargakan dengan naqad yang lebih ghalib (lebih biasa digunakan) (al-Minhaj)

BATEU SEUMAYANG

Siblah peukara  jaga hai akhi
Hanjeut  terjadi lam shalat gata
Bateu seumbahyang jika terjadi
Jinoe lôn rawi keu wareh dumna

Keu phon “berkalam” meunyoe ta saja
Teuma keu dua bergerak nyang le
Keu Lhèe meu hadas  meunyoe ji teuka
Keu peut saudara najih dit dan le

Limong  terbuka aurat hai rakan
Keunam hai taulan niet yang meutuka
Tujòh Peulikôt Qiblat  hai abang
Keu lapan makan wahé cehdara

Jinoe sikurueng ta jeb minuman
Siplôh hai dek gam laju ter tawa
Siblah nyang akhé jaga hai rakan
Murtad hai taulan iman binasa

RUKON SEUMAYANG


Rukon seumbahyang beu tanyoe turi
Deungö hai akhi jinoe lôn mula
Yang pertama  niet dua teukeubi
Keulhèe berdiri bagi yang kuasa

Keupeut fatihah ruku’k keu limong
Keu nam bèk bingöng i’tidal sigra
Tujòh ta sujud bak dhoe beu keunöng
lapan ta tamöng duek antara dua

Teuma sikureung  duek tahyet akhé
Siploeh beu hasé tahyet ta baca
Siblah seulaweut  nabi nyang akhé
Dua blah meu sampé[1] saleum lé gata

Teuma keu lhèe blah wahé e rakan
Teureutib taulan bèk tuwö gata
Makna teuretib beu meu aturan
‘Oh noe keuh rakan abeh peukara

(Berdasarkan al-Minhaj Imam an-Nawawi)


[1] Makna “meusampe” lheuh saleum ka seuleusoe seumbahyang

SYARAT WAJEB SEUMAYANG


Meunyoe bak hamba na lhèe peukara
Shalat ka wajeb wahe cehdara
Keuphoen Iseulam balegh keu dua
Keu lhèe meu-akai neu taklif gata

Syarat seumbahyang limong hai abi
DeungÖ lôn rawi mandum peukara
Makrifah wate yang phon hai akhi
Hadap Qiblati nyan yang keu dua

Yang keu lhèe Aurat ta top hai rakan
Keupeut hai taulan hadas hanjeut na
Keu limong najih bèk na bak badan
Nibak pakaian atau bak tika

NAZHAM AGAMA KE MUBTADI


Wahe adek lôn yang di công balè
Atau công kaye deungö hai neuk da
Meunyoe seumbahyang ka tamong watè
Bèk lé meu lalè jak wudhu’ sigra

na nam peukara bak wudhu’ peurlè
keuphon meuteuntè niat saudara
Dua rhah muka jinoe yang keulhèe
Jaroe ‘oh singkè ta rhah ban dua

Keupeut rhah ulèe surah bak gurèe
Keu limong peurlè rhah gaki gata
Man dua gaki ‘oh gatok ta plè
Keunam bèk lalè teureutib beuna

FADILAH BACA BISMILLAH


Rayeuk fadhilah baca bismillah
Meunan neupeugah rasul mustafa
Hancoe dum syetan ngon izin Allah
Ka lagè timah lam apui raya

sikureung  blah boh harah bismillah
saban ngon jumlah khazin nuraka
bak zabaniyyah Allah peuleupah
meunyoe bismillah tanyoe tém baca[1]

na cit teusebot dalam riwayah
syuruga indah ka ji meudo’a
soe yang tém baca akan bismillah
lindoeng ya Allah dari nuraka
Meunyoe tan takheun akan bismillah
syetan ji langkah u rumoeh gata
watè pajoeh bu hana ji minah
bak ie saboeh glah syetan jak rasa

dalam keuleumbu ka ji jak langkah
jak istirahah sapat ngon gata
watè meu jimak ka dengon zaujah
syetan yang laknah sajan ngon gata

syetan meujimak sigö ngon ayah
ka ji jak keubah bijeih durjana
ban rayeuk aneuk faseq sileumpah
beutoei ngon salah ji turi hana


[1] Berdasarkan penuturan Ibnu Mas’ud

BISMILLAH SABOH AYAT AL FATIHAH


Ayah dan ibu di nanggroe indah
Suai bismillah khilaf ulama
Puekeuh nyan ayat dari fatihah
Atau pih ayah hana geu kira

Ulama tanyoe yang syafi’iyyah
Meunan cit surah imam hambali
Geukheun bismillah ayat fatihah
Kitab ta peuhah ta mita dali

Lam saboeh hadits Ummi salamah
Jelas neupeugah bacaan nabi
Nabi neubaca akan Bismillah
Di dalam shalah wahé ya akhi

Yoh goh neubaca al-Hamdulillah
Awai bismillah neukheun lé nabi
Nabi neu anggap nyan saboh ayah
Dari fatihah meunan geurawi

Laen pendapat abu hanifah
Ka muwafaqah Imam maliki
Bismi kön ayat dari fatihah
Jinoe ta surah ta mita dali

Lam Hadits Anas yang Radhiallah
Dron nyan peureunah shalat ngon nabi
Na cit neu ikot shalat sahabah
Hana tom peurnah neu deungö bismi

Khilaf Ulama nyan saboh rahmah
Asai di Ummah bèk saleng benci
Dali ka jeulah ayat dan Sunnah
Mazhab Arba’ah doenya akui

(Berdasarkan al-Majmu' Imam an-Nawawi)

MULA HAKIKI MULA IDHAPI

bak amai yang göt dalam syariah
beuna bismillah bèk tuwö gata
ngak le beureukat neubi lé Allah
meunan neupeugah Rasul mustafa

lam hadits laen nabi neupeugah
alhamdulillah beuna ta baca
meunyoe tan mula deungon hamdalah
Kureung barakah rugoe saudara

rab rata kitab ulama surah
lafazh bismillah mula hakiki
 saweub tan laen yoh goh bismillah
meunan keuh surah ulama rawi

‘oh lheuh geumula deungon bismillah
laju hamdalah mula izhafi
saweub ka awai mula bismillah
seubot hamdalah geukheun izhafi

lagè lam Qur’an susunan indah
surat fatihah tacok keu dali
hinan ta kalon awai bismillah
dudoe hamdalah pujoe keu rabbi

BISMILLAH PUJOE

Deungon Ismullah ulôn mulakan
Pujoe keu tuhan yang maha esa
Seulaweut saleum ateuh janjongan
Ahli yang islam sahabat serta

Teuka lam haté saboh hajatan
Peugèt ringkasan ilme agama
Saweub ileume peunteng that rakan
Bèk salah jalan udep lam doenya

Kalam ulama lam kitab matan
Lôn terjemahkan ubéna kuasa
Haba meususôn ngon cara nadham
Bèk bagah bosan bagi pemula

Ubéna salah serta khilafan
Mohon ampunan Allah ta’ala
Ishlah bak gurèe ulôn harapkan
Meu’ah bak taulan ubéna lupa

Taufiq hidayah harap bak tuhan
Seulamat iman tamong syiruga
Hana soe halang kehendak tuhan
Allah ya rahman yang po kuasa

SULOH YANG AWAI

Bedeuh Jak Taubat Yoeh Gohlom Matee
Yoh Gohlom Ta Cre Tatinggai Donya
Yoh Gohlom Tasoek Pakaian Puteh
Yoh Gohlom Ta Eh Dalam Kureunda

Suloh Yang Awai Laju Ta eh Le
Suloh Yang Akhe Beudoh Meujaga
Oh Ban Teu Keujoet Teuma Ta Duek Le
Laju Tapike Limoeng Perkara

Yang Pertama Phon Ingat Keu Tuhan
Keu Dua Taulan Ingat Keu Dausa
Ingat Keu Dausa Tamoe Beu Kayem
Teuma Ta Khem-khem Oeh Neu Bri Bala

Teuma Nyang Keulhee Ingat Keu matee
Bandum Teuh Sare Tatinggai Donya
Donya Ta Tinggai Sinoe Lam Nanggroe
Getanyo Tawoe U Asai Mula
Asai Bak Tanoh Meuwoe Bak tanoh
Tuhan Peu Teungoh Blang Padang Masya

Teuma nyang Keupeut Ingat Keu Kubu
Taduek Teukuku Taroe Ie Mata
Taduek Teuh Sidroe Meu Ngoen Teuh Pih Tan
Sidroe Hai Taulan Dalam Keurenda

Seupot Pih That-that Arat Pih Sangat
Kaleumah Teumpat Dalam Nuraka
Ji Teuka Azeub Meu Bagoe-bagoe
Ta Lakee Woe U Dalam Donya
Oh Talakee Woe Teuka Rintangan
leupah That Bimbang Dile Lam Donya

Yoh Dalam Donya Hana Thee Keu Droe
Laju Ta Peutoe Ho-ho yang suka
Teulah Jino Hana Faedah
Lom Meutamah Gata Geusiksa

Teulah Jinoe Apoeh Ulee
That Paleh Kee Yoh Dalam Donya
Adak Loen Tupu Sidumno Balah
Hana Kuminah Nibak Mushalla

Teuma Yang Limoeng Ingat Akhirat
Hana Trep Lambat Taduek Lam Donya
Taduek Lam Donya Preh Jan Tho Reu Oeh
Miseu Tapiyoeh Yup Kayee Raya

Menan Geu Tamsil Taduek Disinoe
Dang-dang Tawoe U Nanggroe Baqa
Khabar Loen Nyo Ken Pakri-pakri
Hadist Nabi Pang Ulee Kita

Meuhan Neupateeh Wahai Rakan Loen
Dalam Al-Qur'an Neujak Pareuksaa
Meunyo Hana Jeut Makna Qur'an
Jak Taduek sajan Dengoen Ulama
Pat Hana Jeut Beu Tatem Tanyoeng
Pat Han Keuneeng Beu Ta Pareksa

Selasa, 25 Februari 2020

Hadist Maja Aceh


HADIH MAJA, Adakah saat ini Watak dan Prilaku Bangsa Aceh sesuai dengan Hadih Maja..???

Hadih Maja atau Nariet Maja ialah suatu perkataan atau pribahasa didalam kehidupan masyarakat Aceh. Hadih Maja ini mengandung unsur filosofis, yang digunakan sebagai nasehat/peringatan/penjelasan atau sindiran halus agar menjadi pedoman didalam menjalani kehidupan.

Dibawah ini saya papar beberapa hadis maja :

1. Anéuk dônya jinôë, tuha jih nyôn geutanyôë.
2. Aleè tob beulacan,barangkapéu ta kheun maleè tan(nyang maleè ureung jak sajan).
3. Anéuk sithôn tangkeh, ta peugah meunoë dji kheun meudéh.
4. Asai cabôk nibak kudè, asai pakè nibak seunda.
5. Aseë beu that ta lhat pawôn bak takuë, nyang jih aseë cit.
6. Aseë blang nyang pajôh jagông, aseë gampông nyang keunông geulawa.
7. Ata han jeut ta meunari, ta peugah tika hana gét.
8. Awai buét dudoë piké, teulah ôh akheé keupéu lom guna.
9. Awai ji duék deungôn ji tinggông (Awai ji nyuë deungôn ji duék).
10. Awai geulurông dudôë geu larang, pane ék leukang gaséh ka meusra.
11. Aweuk sabeé lam meusanthôk deungôn beulangông.
12. Bak gob mupakeè bek gata pawang, bak gob muprang bek gata panglima.
13. Bak ië laôt peu tabôh sira.
14. Bak nyang gatai, sinan tagarô (Gatai bak jarôë, tagarô bak gaki).
15. Bak si buta ta yuë béut kitab, bak si bangsat ta yuë meu dôa.
16. Bak ta tunyôk bek meu iséuk, bak ta peuduëk beu meulabang.
17. Bak ta mumat ka patah, bak ta meugantung ka putôh.
18. Bak kareèng pane na gapah.
19. Baranggadum raya ië kruëng, nyéng ge bileung ië kuala
Baranggadum buét rakyat, nyang geu bileung buet raja
20. Bek lageé bôh truëng lam jeu’è, hô nyang singèt keunan meurôn.
21. Bek leupah haba, bah leupah buët.
22. Bek taharap ké teuga gob.
23. Bek ta peurunôë buë méu ayôn (Bek ta peurunôë rimuëng pajôh sië).
24. Bit pih phui bak ta kalôn, geuhôn bak ta tidjik.
25. Bit pih takalôn miseé meu kuwèt, umu lon goh treb aneuk goh lom na.
26. Nyawông saboh, barangkapat pih mateé.
27. Bôh ru pirak geu sawak bak leungké leumô, Sinoë geujak, sideh pih geujak, ’oh meureumpôk sabe pungô.
28.Bôh seureuba rasa, peunajôh ureung dusôn,
Yoh gôh, ta lakeè rasa; ôh ka, ta lakeè ampôn.
29. Bubeè lam ië, ië lam bubeè, Hana ta thèë, cucô ka na.
30. Buét walanca-walance, awai pu buét dudôë pikè.
31. Buét ka keumah, keureuja ka jadéh.
32. Buya kruëng teu dông-dông, buya tamông meuraséuki.
33. Digôb geu criek ija di keudé, digeutanyôë ta criek ija di keuiëng.
34. Digôb nyang na karam di laôt, digeutanyôë karam di darat.
35. Djada wa djadi, méunan ta pinta méunan jadi.
36. Djak teu bungkôk-bungkôk, bak duëk teu leumièk-leumièk.
37. Djampôk pujôë droë.
38. Djarak ta jak le péu ta éu, trèb ta udèp lé péu ta rasa.
39. Djarôë uneun tak, jarôë wiè tarèk.
40. Djirhom geutanyôë deungôn èk leumô, ta rhom jih nyôn èk guda.
41. Duék di gampông wèt-wèt purèh, dilikôt inông maguën.
42. Eungkôt di laôt, asam di darat; musapat lam beulangông.
43. Gaseh, meunyô hana péu ta bri, hana leumah.
44. Get su nibak buët.
45. Geumadè ureung kaya.
46. Geutanyôë grôb, patah pha-pha; laba tan sipadè.
47. Geutanyôë meung ka tuha, sakri han kéumah le.
48. Geutanyôë nyôn syedara, tôë bek, jarak pih bek.
49. Geutak sapat, dua pat lhut. (sigô tak, dua pat lhut)
50. Gôb kab campli geutanyôë nyang kéu-éung
Gob meuanéuk geutanyôë madéung.
51. Gôb séuméusië, geutanyôë tak tuléung.
52. Gôb pajôh bôh panah, tanyôë nyang méuligan géutah.
53. Gôh lom wôë pangkai, ka takira laba.
54. Hana buët mita buët; badan payah, kémiroë téusuët.
55. Hana brat ureung nyang mè, brat ureung kalôn.
56. Hana méugruk-gruk, béuna méugrek-grek.
57. Hana meukab, beuna meukib; hana nyang lé, beuna nyang dit.
58. Hana nyang mé ië méu sidrôë, bandum méu apui.
59. Hana sakèt geutob ngôn rincông, leubeh sakèt géungièng ngôn iku mata.
60. Hana ta tuôh maguën, sikai han sèb, sicupak han abèh.
61. Hana ubat.
62. Harap kéu pagéu, pagéu pajôh padeè; harap kéu jantông, jantông jithôk hateè.
63. Hina bak dônya aréeuta téuh tan, hina bak Tuhan èlemeè hana.
64. Hô taba geulinyuëng gôb bôh.
65. Hu muka.
66. Ija pinggang ija inggôt; urôë tapinggang malam ta limbôt.
67. Ikat leumo lam lampôh gob.
68. Intan saban-saban, haréuga méulaèn-laen.
69. Yôh masa réubông han tatèm ngiëng, ‘oh jeut ke triëng han èk lè ta puta.
70. Ka gadôh lam mata bek gadôh lam hatè.
71. Kayèm tajak géu tiëk situëk, jaréung ta jak taduëk geu bri tika.
72. Karèng thô bilèh léubôt; péunyakèt sôt meu ulang téuma.
73. Ka rôh ta méukat sira lam ujeuën.
74. Kapai di hôë le jalô.
75. Keupëu guna ië padè ka layeè; yôh ku tèm keè han tatèm gata.
76. Kéuréulèng nggang cit ke abéuk, kéuréulèng kuék cit kéu paya, Méung hana lintah ngon cangguëk, pu buët kuék dalam paya
77. Kullu nafsin géubeët di uleè, nyan barô ta theè ta tinggai dônya.
78. Ku ‘o-’o ku déungô han, ji anggôk kuanggôk, ku putrôk han.
79. Laba beuna, pangkai béu that bek.
80. Laba-labôh, meukri jiba meukri tabôh.
81. Lagak lageè udëung tèb, silewèu puntông kupiah phèb.
82. Lagee anéuk dara meutumeè subang.
83. Lagee anéuk buya teungôh cabak.
84. Lageè aseë pungô.
85. Lageè aseë lôb pagéuë.
86. Lageè awéuk ngon beulangông.
87. Lageè bak jôk lam utéuën, masèng-masèng peuglah pucôk drôë.
88. Lageè biëng phô.
89. Lageè bôh mamplam di wië, sikin di unéuën.
90. Lageè jalô ikat bak jalô.
91. Lageè ji réubôh ngôn ië léupië.
92. Lageè éungkôt thô paya.
93. Lageè kajak méunan kawoë.
94. Lageè kamèng jak atéuh bateè.
95. Lageè kamèng kab situëk.
96. Lageè kamèng ji pe ayéum ngôn kulèt pisang.
97. Lageè kamèng èh lam brôh.
98. Lageè manôk kemarôm.
99. Lageè mië sube èk.
100. Lageè mirahpati séuiët. Kemarin jam 14:42 · Suka ·  2

‎101. Lageè rimuëng ek bak kayeè, jeut di èk han jeut dji trén.
102. Lageè si buta ka teu bléut.
103. Lageè ta ngiëng bôh mamplam masak.
104. Lageè ta peurakan rimuëng ngôn kamèng.
105. Lageè ta péutupat kayeè céukôk.
106. Lageè ta côk leumo rhét lam môn, ôh lhéuh ta peu téungôh, ji pék geutanyôë.
107. Lageè tikôh lhéuh lam eumpang bréuh.
108. Lageè ureung mateè peurumôh.
109. Lageè ureung peh tèm.
110. Lageè utôh meunasah, gob péubuët gobnyan péugah.
111. Lam ta khèm-khèm dji céukak.
112. Langkah, raseuki, péu tumôn, maôt; hana kuasa geutanyôë hamba.
113. Léumo ka ék ta bloë, taloë han ék ta péuna.
114. Lhéuh bak buya, meu kumat bak rimuëng.
115. Mamèh bek bagah ta uèut, phèt bek bagah ta ulè.
116. Mangat asoë.
117. Mata uroë sigô sahô; ija barô sigô sapô.
118. Meukrôb-krôb lageè séungkô lam eumpuëng.
119. Méunasu meh-môh méukawen dua.
120. Méung hana angèn, paneè mumèt ôn kayeè.
121. Méung hana peng lam jarôë, séupôt lam nanggrôë peungéuh lam rimba.
122. Méung ka ta keubah, ka mangat bak tacôk.
123. Méung ka na ija barô, ka talô ija tuha.
124. Méung na ta keubah, nakéuh peu tacôk.
125. Méunyô galak ta meuséunda, bek ta kira luka asoë.
126. Méunyô hana sië kamèng, uleè kareèng pih mumada.
127. Méunyô utôh peulaku, bôh labu jéut keu asoë kaya.
128. Méunyô ta béunci cit lé peu dalèh, méunyô ta gaséh salah pih beuna.
129. Muka lageè mië pajôh anéuk.
130. Mumèt ôn kayeè lon téupeu cicèm, teusinyôm teukhèm lôn teupéu bahsa.
131. Nabsu kéu putik, ta cukô misè.
132. Nibak pagéu kông jeunerôp, nibak syèdara kông gob.
133. Nibak sihèt bah rhô.
134. Nibak ta aseèk, gét ta anggôk; béuthat brôk-brôk asai ka na.
135. Nit pih sèb, le pih habeh.
136. Nyang blôë buta, nyang publôë tulôë.
137. Nyang na bek ta péutan, nyang tan bek ta péuna.
138. Ôh lhéuh lhôk kôn dhéu.
139. Buèt ka dileè jinôë barô kéumah.
140. Panè meusu jarôë ta téupôk siblah.
141. Pèng abèh gasèh pih kuréung, péu lôm tatuëng kamôë ka hina.
142. Péu méunôë péu méudeh, bu han lét padeè abèh.
143. Péu payah méung ta pét, pula cit ka gob.
144. Péuleupië hateè.
145. Péunyakèt tablôë, utang ta péuna.
146. Peurôh-rôh drôë lageè eungkôt lam cawan.
147. Prang gôh jéut kuta ka réulôh, musôh goh trôh geutanyôë ka cidra.
148. Réudôk na ujéun tan.
149. Sabab lham bak djôk, téubôh lham beusôë, Sabab sidroë ureung brôk, busôk ban sabôh nanggrôë
150. Sayang kéu sira sijéumpèt, teubôh sië sabôh beulangông.
151. Salah aweuk taplah béulangông, salah inông aneuk tatampa.
152. Seupôt buléun lheè ploh.
153. Sia payah lôn liméuh léuhôb, bace ulôn drôp kuah gob rasa.
154. Sigitu irang, ubeè blang irôt.
155. Silab mata, putôh takuë.
156. Sôm kaya, peuléumah gasiën.
157. Sulèt mupalèt, tupat seulamat.
158. Su ubeè reudôk.
159. Tabri pih kutuëng, tatuëng pih kubri; Ta peugah kri bek ta iëm drôë.
160. Ta yuë jak di keë, djitôh géuntôt; ta yuë jak dilikôt djitrôm tumèt.
161. Ta jak jareung géubri tika duëk, ta jak kayèm geu jôk situëk.
162. Ta blôë han èk, ta bayéu èk.
163. Tahuë leumô deungôn talôë, tahuë manusia deungôn akai.
164. Ta keumeung pô hana sayéup.
165. Ta kira kéu ië mata gôb si titèk, rhô ië mata drôëteuh meubram-bram.
166. Ta méuèn ngôn apui tutông, Ta méuèn ngôn ië basah, Ta méuèn ngôn sikin téusië.
167. Ta méungôn ngôn aneuk miët, Ta manôë djipecéukô ië, ta pajôh bu djiséungéu eungkôt.
168. Ta méurakan deungôn ureung malèm, treb-treb jeut kéu teungku.
169. Tangah atéuh sabeè.
170. Ta côk han trôh, ta cunthôk rhô kuah.
171. Tikôh sabôh ureung pôh sireutôh.
172. Campli han leè keu’éung, sira han leè masèn.
173. Udèb péuléumah tempat, mateè péuléumah jirat.
174. Utang ka na èt kéiëng.
175. Ta seut ië laôt deungôn paléut jarôë.
176. Khèm gôb khèm géutanyôë, ata jipeukhèm cit géutanyôë.

177.Adat bak Poe Teu Meurehom

Hukum bak Syiah Kuala,

Qanun bak Putroe Phang,

          Reusam bak Laksamana.
181.Pantang peudeueng meubalek sarong,
Pantang rincong meubalek mata,
Pantang ureueng diteu’oh kawom,
        Pantang hukom peujeuet 

Saat Cinta yang Hadir Tak Diperhatikan, Jangan Sampai Penyesalan Jadi Teman pada Akhirnya

Ketika cintamu tak mendapat perhatian yang sama, kamu akan sedih. Rasanya menyesakkan sekali. Ketika ia hanya memperhatikan satu orang saja, tanpa menyadari apa yang ada didekatnya. Ia hanya memandangnya dengan penuh harap. Kita hanya menemaninya. Kita akan ada di saat ia membutuhkan.

Mungkin ia lelah dan kita akan menghiburnya. Mungkin ia jenuh dan kita mengusir kejenuhannya dengan kegembiraan. Mungkin ia berbohong dan kita pun mengetahuinya. Kadang kita bahkan suka memberitahunya mengenai hal-hal yang kita sukai.

Mungkin ia akan menyesali saat kita pergi. Ia baru akan menyadari, bahwa kita mencintai tanpa diperhatikan. Sayang sudah terlambat, kita tak akan lagi bisa diperhatikan olehnya. Tak akan ada kesempatan lagi untuknya. Mungkin nanti kita bisa bertemu, nanti yang pasti lama sekali.

Padahal perhatian dan pengharapan kita selalu sama, yaitu agar selalu bersama, tapi tak mungkin. Sebab ia sama sekali tak melihat kita. Ia mungkin kasihan pada kita, jadi ia hanya menemani kita. Untuk kemudian singgah sebentar, dan segera pergi pada cintanya.

Mungkin ia akan sama seperti kita, karena ternyata cintanya tak berbalas. Lalu ia baru mengingat, apa yang selalu kita berikan padanya. Mengenai waktu, cahaya dan debu yang ada pada saat kita berbicara di perpustakan.

Tapi kita telah pergi jauh, jauh sekali saat itu. Jadi ia hanya bisa merenung. Ia yang terlalu fokus pada seseorang, yang memburamkan pandangan di sekitarnya. Waktu kita bersamanya, mungkin hanya sebagai mengisi kekosongan kehidupannya.

Kita telah melangkah dan tak akan berbalik arah untuk melihat ke belakang. Kita kini hanya fokus kedepan. Mungkin masa depan masih panjang. Mungkin kita akan bertemu seseorang yang benar-benar tepat. Atau jangan-jangan kita sama sepertinya, yang buram melihat sekitar.

Karena rasanya tidak enak ketika kita berusaha untuk memperhatikan, tapi ia malah tidak memperhatikan kita sedikitpun. Rasanya perih jika kita mengingat saat kita memandangnya dan ia memandang ke arah yang lain. Dimana kita hanya bersamanya, tanpa merasakan kehadirannya.

Jadikan hal ini akan kita sebagai pelajaran untuk kedepannya. Karena kehidupan tak pernah lelah, ia akan selalu berjalan. Dan yang masih mencari jati diri pun masih akan terus berlari. Bahwa cinta tak selamanya bersama, dan betapa pedihnya mencintai, tanpa dicintai. Sebaiknya kita memilih keduanya, yaitu mencintai dan dicintai. Maka kita perlu belajar dan tahu tandanya seseorang yang mencintai kita.

Jangan sampai penyesalan kita, harapan kita, juga ikut sirna. Awan hitam pekat pun akan menjadi seputih kertas kosong pada waktunya. Kita sama, hanya pengalaman yang akan berbeda. Ketika ada cinta tanpa perhatian, sayang sekali itu bukan cinta.

Jumat, 21 Februari 2020

Rakyat +62

RAKYAT
Kau banyak namun tak berumpun
dibela namun ditikam
diperjuangkan dalam selebaran dan selogan
sangat dibutuhkan bila diperlukan

Rakyat, tanpa mu mereka tak ada 
Namun, saat mereka ada engkau hanya seonggok lahan garapan

Kau sadar namun tertidur
Jangan salahkan mereka wahai rakyat
Salahkanlah dirimu, engkau terlalu sibuk memikirkan mereka sehingga mereka lupa memikirkan mu

Wahai RAKYAT! Dirimu, mereka dan diriku sama-sama RAKYAT

Rabu, 19 Februari 2020

Tak Ada Salahnya Berteman Baik dengan Masa Lalu. Meski Kenyataannya Kita Tak Bisa Bersatu

Sudah lama kiranya waktu yang telah diberi Tuhan kepada takdir yang tak kunjung membaik. Kau yang jauh di sana sedang memperbanyak bahagia, mencipta tawa, sambil bersuka ria. Sedang aku masih selalu berusaha berdamai dengan suasana duka pasca berpisah. Tidak ada yang menginginkan bertemu dengan takdir buruk ketika perasaan dua hati anak manusia sedang melambung tinggi sebab asmara. Namun, ternyata semesta lebih tidak menginginkan sebuah kebersamaan antara kau dan aku.
Aku yang bermula mempunyai prasangka akan selamanya, tetapi berakhir dengan begitu cepatnya. Kenangan demi kenangan kerap kali muncul tanpa alasan yang jelas, entah sekedar menggoda kekuatan imanku atau memang ini murni perasaan rindu yang tak akan berujung temu. Setiap kali aku berusaha menghilangkan itu, semakin jelas rupanya menjelma dan tak ingin segera sirna. Pikirku bertahun-tahun lamanya sebuah kebersamaan, tidak akan mungkin secepat itu untuk enyah.
Bukan bermaksud untuk melupakan atau bahkan menyengaja hilang ingatan, hanya saja aku ingin berdamai dengan keadaan dan memulihkan ingatan bahwa kau yang jauh di sana sudah tidak ada lagi di persinggahan yang telah kita janjikan. Menyembuhkan luka yang pernah berdarah sedemikian rupa sebab fatamorgana cinta. Membiarkan asmara yang telah begitu parah, hilang tak terarah. Menerima kenyataan bahwa kau sudah mempunyai bahtera kebahagiaan yang berbeda.
Mungkin ini hanya soal waktu. Menerima bukan perkara hal yang mudah, terlebih menerima dia yang sudah tidak menginginkan untuk bersama. Banyak cerita yang harus di senyapkan ketika banyak pertanyaan di luar sana. Menguji seberapa kuatnya ingatanku ketika aku berusaha mengembalikan keadaan untuk tetap baik-baik saja.
Bulan demi bulan telah berlalu, kisah pilu sudah mulai menjadi debu. Waktu semakin berjalan maju, semakin banyak pula kau menggebu dengan ia yang menyempurnakanmu. Tidak tau bagaimana perasaanmu, sebenarnya itukah realitanya? Atau kau sedang bermain peran?
Sungguh aku tidak ingin siapapun tau tentang misi rahasia dengan Tuhanku. Semampuku jalan cerita yang lalu biar menjadi milik masa lalu. Munajat akan menjadi senjata andalanku ketika rayuan kenangan itu muncul. Mengingat umur yang tidak lagi muda, selayaknya aku dan kau mulai berjabat tangan dan berlapang dada tanpa berdebar. Anggap saja inilah pengalihan menjadi lebih baik lagi.
Menikmati skenario Tuhan tentang dua anak manusia yang sempat bersama tetapi tidak tau bagaimana akhir ceritanya. Aku yakin yang diinginkan Tuhan saat ini adalah jalan terbaik menurutNya. Bisa saling menguatkan diantaranya tanpa adanya cinta. Berbagi bahagia meski lewat perantara sosial media. Mari kita perbaiki ikatan yang sempat rumit, kita atur strategi apik tentang seklumit hati. Bukankah berdamai kemudian menerima adalah bagian terbaik dalam hidup setiap makhluk?
Mari meminta restu Tuhan kita dengan penghambaan lebih dalam lagi…

Selasa, 21 Januari 2020

Saudara Kandungmu Adalah Orang Penting Dalam Hidupmu, Jangan Pernah Lupakan Itu

Bukanlah sebuah kebetulan ketika kita memiliki saudara kandung entah itu kakak atau adik. Kehadiran mereka sebetulnya memberikan banyak sekali warna dalam hidup kita.


Tidak hanya ketika kita masih kecil, namun juga saat sudah dewasa. Dan alangkah lebih manis lagi, ketika kita bisa menua bersama mereka.

Mengapa hubungan yang sehat dengan saudara kandung sangat penting dalam kehidupan Psychologytoday.com menyebutkan setidaknya ada tiga alasan:
  • Sahabat  mungkin datang dan pergi silih berganti, namun saudara kandung adalah sahabat yang tidak akan pergi. Hubungan bersaudara dapat dikatakan sebagai salah satu hubungan terpanjang yang dapat dimiliki manusia.
  • Hubungan saudara tidak dibuat-buat dan selalu apa adanya. Karena kita bertumbuh bersama mereka, dengan orangtua, kenangan, dan pengalaman yang sama.
  • Hubungan dengan saudara kandung adalah hubungan yang unik, yang tidak kita temukan dalam hubungan lain.

    Lalu, bagaimana caranya menjalin hubungan yang sehat dengan saudara kandung kita
  • Jangan biarkan pikiran negatif merasuki hubungan bersaudara.
  • Jalinlah komunikasi yang intens dengan saudara kandung.
  • Belajarlah untuk terbuka dan selalu saling berbagi dengan mereka.
  • Beradu pendapat boleh, namun jangan sampai saling menyakiti hati.
  • Ketika sudah disibukkan dengan kesibukan masing-masing, jangan pernah lupakan keadaan saudaramu

Hidup Tanpa Sosok Ayah itu Rasanya Bagai Anak yang Setiap Hari Patah Hati

Kebahagian tidak hanya tentang uang. Kebahagiaan memiliki seorang ayah merupakan hal yang tidak didapat oleh semua anak.  Ada yang memiliki sosok ayah dan hidup bersama, ada pula yang memiliki tapi didunia yang berbeda atau di dunia yang sama tapi di keluarga yang berbeda. Begitulah hidup, anak tidak bisa memilih di keluarga seperti apa ia di lahirkan. Bersyukurlah kalian yang masih memiliki waktu bersama bapak. Memiliki kedua orang tua seperti hati yang utuh tidak patah saat salah satu dari keduanya tidak dapat bersama, mungkin hal ini yang juga kalian rasakan.
1. Tidak ada dekapan erat dari tubuh tegarnya

Peluk hangat seorang ibu cukup menenangkan tapi hangat erat peluk ayah memberikan sentuhan kekuatan yang berbeda, hidup tanpa ayah seperti kehilangan pelindung terbesar dari kerasnya hidup bagi sosok anak. Kelembutan yang di dapat dari sosok ibu tidak setegar benturan kehidupan dari energi dan kekuatan seorang ayah. Ayah aku rindu peluk hangat dan tepukan bahu yang mengisyaratkan kepercayaan bahwa aku mampu menghadapi semuanya.
2. Kehilangan sosok panutan sebagai pemimpin
Banyak anak yang mengidolakan sosok ayahnya sebagai kehidupannya. aku pun ingin seperti itu, mengidolakanmu sebagai pahlawan kehidupanku. tapi tak banyak kebaikan yang dapat kuambil dari mu karena waktu kebersamaan kami hanya sesaat. Kadang aku sulit untuk mendeskripsikan sosok pemimpin keluarga, bagaimana sosok ayah yang membangun dan menjaga sebuah keutuhan rumah tangga serta menciptakan senyum di wajah kami.
3. Wejangan dalam menjalani kerasnya hidup

Saat tidak tahu apa yang harus aku lakukan dari setiap masalah kehidupan yang ada, aku rindu cerita mu dalam menghadapi berbagai permasalah pelik saat dirimu muda, rasanya tidak sebanding dengan masalah yang aku hadapi saat ini. Engkau selalu mengatakan “Jangan takut dengan masalah, itu membuat mu jadi lebih baik” kini tak ada lagi quote-quote kejujuran yang keras menyentil diriku yang terlalu lemah pada masalah.

4. Tidak ada hari lagi bersama bapak

Sekedar menyeruput kopi dan membahas topik terkini atau menghabiskan weekend dengan berolahraga bersama sudah tidak jadi aktivitas kami lagi. Tidak ada lagi ketakutan akan amarah dari kesalahan yang aku buat, tidak ada lagi lelucon nyeleneh yang terlontar saat makan malam atau kebingungan ayah saat menggunakan gadget atau mencoba makanan kekinian. Tak ada lagi tantangan untuk minta uang tambahan dan tak lagi ada hari hari bersama bapak.

5. Sosok ibu yang memiliki peran ganda

Ibu yang memiliki beban berat, seperti berjalan dengan satu kaki. Mencari nafkah untuk kehidupan kami selanjutnya dan meluangkan waktu untuk merawat kami dengan baik. tanpa sosok ayah, ibu kehilangan sayap berjuang sendiri untuk tetap terbang dan kami kehilangan separuh hati kebahagiaan.
Bersyukurlah kalian bagi yang masih memiliki kedua orang tua yang utuh. Jangan sia sia kan mereka karena kalian tidak pernah merasakan hidup dengan orang tua tunggal. Kehilangan ayah menjadikan patah hati terbesar dalam hidup.

Senin, 20 Januari 2020

Meski Tak Sering Mencari, Hati Ini Jelas Tahu Pada Siapa Rindu Ingin

Aku tak banyak menuntut pertemuan. Bukan karena tak rindu, tapi karena aku tahu hidupmu tak melulu tentang aku. Aku tak selalu bersikap manja, berbicara dibuat-buat seperti balita. Karena aku mengerti betul, perjalanan hidupmu tidak melulu tentang membahagiakanku. Bukan juga tentang menjamin aku selalu tertawa.

Karena sejatinya bahagiaku bukan sepenuhnya tanggung jawabmu. Kamu punya kehidupan sendiri. Punya tanggung jawab yang harus kamu penuhi setiap hari. Ada orang tua yang merindukan pertemuan denganmu, kala dirimu mencium punggung tangan mereka. Ada sahabat dan saudara yang juga punya rasa rindu yang sama, untuk sekedar jumpa dan saling sapa, kemudian tenggelam dalam tawa dan cerita. Ada hobi yang sesekali harus kamu hampiri, kala jenuh atau pahitnya hidup mencekik lehermu.

Aku memang tak terlalu sering mencarimu, menuntut kabar setiap waktu. Membuntuti kemana pun tempat yang kamu tuju. Mengingatkan makan siang atau vitaminmu, karena aku tahu lelaki yang ada dalam hatiku bukan balita yang makannya saja harus dipaksa. Kamu lelaki yang tahu kemana kaki harus melangkah. Sekali lagi kupastikan, itu bukan karena aku tak cinta, tapi aku tahu bila jodoh kita akan jadi orang tua. Mana mungkin kita bisa jadi orang tua yang pantas, jika kamu dan aku masih kekanak-kanakan dalam hal cinta dan sebagainya, dan masih sibuk tenggelam dalam urusan drama.

Jangan khawatir sayang, di hatiku jelas tertera namamu. Aku mencintaimu dalam diam dan rentetan doa. Kala jarak dan kesibukan memisah, aku berharap kita bisa bertemu dalam sujud di setiap jumpa dengan Sang Esa. Teruslah bersinar dan melangkah menapaki semua mimpi yang ada dalam benakmu. Aku tak akan mengganggu. Aku hanya akan memberikan pendampingan dengan sebaik-baiknya. 

Saat kamu gagal aku akan selalu ada disampingmu, untuk selalu memberi peluk dan kecup yang menenangkan. Memberimu segudang dukungan. Saat kamu terjatuh, ingatlah ada aku yang selalu menguatkan. Menopang tanganmu agar tak jatuh terlunta-lunta. Saat kamu lelah, aku akan memberikan pundakku sekedar untuk bersandar. Kupastikan, bahwa aku selalu bisa jadi tempatmu kembali saat tak ada lagi tempat yang bisa kamu datangi. 

Jadi jangan meragu pada hati yang tak pernah gusar mencari-cari. Aku mencintaimu dengan sederhana. Hanya ingin tetap di sampingmu. Menikmati apapun prosesnya. Menjadi hati yang selalu kamu miliki. Menjadi cinta yang selalu buatmu berbalik arah. Menjadi harap bagi masa depanmu yang cerah. Menjadi bagian dalam setiap pertandingan. Menjadi tempatmu menoleh saat kamu butuh anggukan dukungan. 

Bukan tak rindu. Seringkali hati ini meradang karena tak dapat bertemu. Tapi kutahan cerita sampai kita bisa bersatu. Bila sudah serumah nanti bukankah kamu yang terakhir kulihat sebelum tidur, dan yang kusapa penuh cinta saat pagi tiba. Jadi aku akan bersabar menunggumu mampu membawaku pada cinta yang tak hanya pandai berkata tapi juga mengajakku hidup bersama. 

Jangan khawatir, aku juga tidak hanya berdiam menunggumu. Di sini, di tempatku dengan jutaan rindu, aku akan menjadi sebaik-baiknya wanita yang bisa kamu pertimbangkan nanti. Membekali diri dengan berbagai hal yang kalian butuhkan. Entah itu kamu atau anak-anak kita. Untuk sekarang, kubiarkan kamu bebas terbang menggapai semua mimpi yang kamu gantung dalam langit-langit hatimu. Tak ada ragu, juga kucoba bunuh rasa cemburu. Karena aku tahu, yang terbaik tak akan pernah pergi dan akan pulang pada hati

Penulis

Hidup harus terus berjalan