Powered By Blogger

Selasa, 21 Januari 2020

Saudara Kandungmu Adalah Orang Penting Dalam Hidupmu, Jangan Pernah Lupakan Itu

Bukanlah sebuah kebetulan ketika kita memiliki saudara kandung entah itu kakak atau adik. Kehadiran mereka sebetulnya memberikan banyak sekali warna dalam hidup kita.


Tidak hanya ketika kita masih kecil, namun juga saat sudah dewasa. Dan alangkah lebih manis lagi, ketika kita bisa menua bersama mereka.

Mengapa hubungan yang sehat dengan saudara kandung sangat penting dalam kehidupan Psychologytoday.com menyebutkan setidaknya ada tiga alasan:
  • Sahabat  mungkin datang dan pergi silih berganti, namun saudara kandung adalah sahabat yang tidak akan pergi. Hubungan bersaudara dapat dikatakan sebagai salah satu hubungan terpanjang yang dapat dimiliki manusia.
  • Hubungan saudara tidak dibuat-buat dan selalu apa adanya. Karena kita bertumbuh bersama mereka, dengan orangtua, kenangan, dan pengalaman yang sama.
  • Hubungan dengan saudara kandung adalah hubungan yang unik, yang tidak kita temukan dalam hubungan lain.

    Lalu, bagaimana caranya menjalin hubungan yang sehat dengan saudara kandung kita
  • Jangan biarkan pikiran negatif merasuki hubungan bersaudara.
  • Jalinlah komunikasi yang intens dengan saudara kandung.
  • Belajarlah untuk terbuka dan selalu saling berbagi dengan mereka.
  • Beradu pendapat boleh, namun jangan sampai saling menyakiti hati.
  • Ketika sudah disibukkan dengan kesibukan masing-masing, jangan pernah lupakan keadaan saudaramu

Hidup Tanpa Sosok Ayah itu Rasanya Bagai Anak yang Setiap Hari Patah Hati

Kebahagian tidak hanya tentang uang. Kebahagiaan memiliki seorang ayah merupakan hal yang tidak didapat oleh semua anak.  Ada yang memiliki sosok ayah dan hidup bersama, ada pula yang memiliki tapi didunia yang berbeda atau di dunia yang sama tapi di keluarga yang berbeda. Begitulah hidup, anak tidak bisa memilih di keluarga seperti apa ia di lahirkan. Bersyukurlah kalian yang masih memiliki waktu bersama bapak. Memiliki kedua orang tua seperti hati yang utuh tidak patah saat salah satu dari keduanya tidak dapat bersama, mungkin hal ini yang juga kalian rasakan.
1. Tidak ada dekapan erat dari tubuh tegarnya

Peluk hangat seorang ibu cukup menenangkan tapi hangat erat peluk ayah memberikan sentuhan kekuatan yang berbeda, hidup tanpa ayah seperti kehilangan pelindung terbesar dari kerasnya hidup bagi sosok anak. Kelembutan yang di dapat dari sosok ibu tidak setegar benturan kehidupan dari energi dan kekuatan seorang ayah. Ayah aku rindu peluk hangat dan tepukan bahu yang mengisyaratkan kepercayaan bahwa aku mampu menghadapi semuanya.
2. Kehilangan sosok panutan sebagai pemimpin
Banyak anak yang mengidolakan sosok ayahnya sebagai kehidupannya. aku pun ingin seperti itu, mengidolakanmu sebagai pahlawan kehidupanku. tapi tak banyak kebaikan yang dapat kuambil dari mu karena waktu kebersamaan kami hanya sesaat. Kadang aku sulit untuk mendeskripsikan sosok pemimpin keluarga, bagaimana sosok ayah yang membangun dan menjaga sebuah keutuhan rumah tangga serta menciptakan senyum di wajah kami.
3. Wejangan dalam menjalani kerasnya hidup

Saat tidak tahu apa yang harus aku lakukan dari setiap masalah kehidupan yang ada, aku rindu cerita mu dalam menghadapi berbagai permasalah pelik saat dirimu muda, rasanya tidak sebanding dengan masalah yang aku hadapi saat ini. Engkau selalu mengatakan “Jangan takut dengan masalah, itu membuat mu jadi lebih baik” kini tak ada lagi quote-quote kejujuran yang keras menyentil diriku yang terlalu lemah pada masalah.

4. Tidak ada hari lagi bersama bapak

Sekedar menyeruput kopi dan membahas topik terkini atau menghabiskan weekend dengan berolahraga bersama sudah tidak jadi aktivitas kami lagi. Tidak ada lagi ketakutan akan amarah dari kesalahan yang aku buat, tidak ada lagi lelucon nyeleneh yang terlontar saat makan malam atau kebingungan ayah saat menggunakan gadget atau mencoba makanan kekinian. Tak ada lagi tantangan untuk minta uang tambahan dan tak lagi ada hari hari bersama bapak.

5. Sosok ibu yang memiliki peran ganda

Ibu yang memiliki beban berat, seperti berjalan dengan satu kaki. Mencari nafkah untuk kehidupan kami selanjutnya dan meluangkan waktu untuk merawat kami dengan baik. tanpa sosok ayah, ibu kehilangan sayap berjuang sendiri untuk tetap terbang dan kami kehilangan separuh hati kebahagiaan.
Bersyukurlah kalian bagi yang masih memiliki kedua orang tua yang utuh. Jangan sia sia kan mereka karena kalian tidak pernah merasakan hidup dengan orang tua tunggal. Kehilangan ayah menjadikan patah hati terbesar dalam hidup.

Senin, 20 Januari 2020

Meski Tak Sering Mencari, Hati Ini Jelas Tahu Pada Siapa Rindu Ingin

Aku tak banyak menuntut pertemuan. Bukan karena tak rindu, tapi karena aku tahu hidupmu tak melulu tentang aku. Aku tak selalu bersikap manja, berbicara dibuat-buat seperti balita. Karena aku mengerti betul, perjalanan hidupmu tidak melulu tentang membahagiakanku. Bukan juga tentang menjamin aku selalu tertawa.

Karena sejatinya bahagiaku bukan sepenuhnya tanggung jawabmu. Kamu punya kehidupan sendiri. Punya tanggung jawab yang harus kamu penuhi setiap hari. Ada orang tua yang merindukan pertemuan denganmu, kala dirimu mencium punggung tangan mereka. Ada sahabat dan saudara yang juga punya rasa rindu yang sama, untuk sekedar jumpa dan saling sapa, kemudian tenggelam dalam tawa dan cerita. Ada hobi yang sesekali harus kamu hampiri, kala jenuh atau pahitnya hidup mencekik lehermu.

Aku memang tak terlalu sering mencarimu, menuntut kabar setiap waktu. Membuntuti kemana pun tempat yang kamu tuju. Mengingatkan makan siang atau vitaminmu, karena aku tahu lelaki yang ada dalam hatiku bukan balita yang makannya saja harus dipaksa. Kamu lelaki yang tahu kemana kaki harus melangkah. Sekali lagi kupastikan, itu bukan karena aku tak cinta, tapi aku tahu bila jodoh kita akan jadi orang tua. Mana mungkin kita bisa jadi orang tua yang pantas, jika kamu dan aku masih kekanak-kanakan dalam hal cinta dan sebagainya, dan masih sibuk tenggelam dalam urusan drama.

Jangan khawatir sayang, di hatiku jelas tertera namamu. Aku mencintaimu dalam diam dan rentetan doa. Kala jarak dan kesibukan memisah, aku berharap kita bisa bertemu dalam sujud di setiap jumpa dengan Sang Esa. Teruslah bersinar dan melangkah menapaki semua mimpi yang ada dalam benakmu. Aku tak akan mengganggu. Aku hanya akan memberikan pendampingan dengan sebaik-baiknya. 

Saat kamu gagal aku akan selalu ada disampingmu, untuk selalu memberi peluk dan kecup yang menenangkan. Memberimu segudang dukungan. Saat kamu terjatuh, ingatlah ada aku yang selalu menguatkan. Menopang tanganmu agar tak jatuh terlunta-lunta. Saat kamu lelah, aku akan memberikan pundakku sekedar untuk bersandar. Kupastikan, bahwa aku selalu bisa jadi tempatmu kembali saat tak ada lagi tempat yang bisa kamu datangi. 

Jadi jangan meragu pada hati yang tak pernah gusar mencari-cari. Aku mencintaimu dengan sederhana. Hanya ingin tetap di sampingmu. Menikmati apapun prosesnya. Menjadi hati yang selalu kamu miliki. Menjadi cinta yang selalu buatmu berbalik arah. Menjadi harap bagi masa depanmu yang cerah. Menjadi bagian dalam setiap pertandingan. Menjadi tempatmu menoleh saat kamu butuh anggukan dukungan. 

Bukan tak rindu. Seringkali hati ini meradang karena tak dapat bertemu. Tapi kutahan cerita sampai kita bisa bersatu. Bila sudah serumah nanti bukankah kamu yang terakhir kulihat sebelum tidur, dan yang kusapa penuh cinta saat pagi tiba. Jadi aku akan bersabar menunggumu mampu membawaku pada cinta yang tak hanya pandai berkata tapi juga mengajakku hidup bersama. 

Jangan khawatir, aku juga tidak hanya berdiam menunggumu. Di sini, di tempatku dengan jutaan rindu, aku akan menjadi sebaik-baiknya wanita yang bisa kamu pertimbangkan nanti. Membekali diri dengan berbagai hal yang kalian butuhkan. Entah itu kamu atau anak-anak kita. Untuk sekarang, kubiarkan kamu bebas terbang menggapai semua mimpi yang kamu gantung dalam langit-langit hatimu. Tak ada ragu, juga kucoba bunuh rasa cemburu. Karena aku tahu, yang terbaik tak akan pernah pergi dan akan pulang pada hati

Penulis

Hidup harus terus berjalan